Internet memberi banyak kebebasan termasuk berkomentar. Namun tidak jarang justru isinya negatif. Bagaimana cara menyikapinya?
Komentar Netizen di Internet sangatlah beragam. Ada yang positif, ada yang tidak memberi arti apapun, dan adapula yang negatif.
Lantas bagaimana cara bersikap untuk menghadapinya?
Beberapa tips berikut dapat kamu terapkan dalam keseharian berselancar di internet.
Hubungan Konten dan Komentar
Mengingat internet itu luas, maka lingkup flatform yang masuk dalam pembahasan ini adalah :
- Konten di Facebook
- Konten di Instagram
- Konten di Youtube
- Konten di Twitter
- Konten di TikTok
- Konten di Quora
- Konten di forum
Pertama, tidak semua jenis konten itu perlu dikomentari, meskipun kita punya hak untuk mengisi form komentar. Jika tidak ingin dikomentari, sang pembuat konten bisa menutup kotak komentarnya (Misalnya di IG, YT, Tiktok).
Kedua, pahami konten yang “sengaja” memancing kontroversi/perdebatan dan engagement.
Tujuan konten kreator untuk membuat konten ini juga perlu kita pahami.
Apakah dia memang sengaja untuk memancing keributan?
Jika ya, kita tinggal report konten tersebut agar diproses dan dihapus penyedia flatform.
Jangan dikomentari, itu hanya akan memancing algoritma untuk memperluas penyebaran konten tersebut. Ingat, algoritma tidak bisa membedakan komentar positif ataupun negatif.
Apakah dia sengaja memancing keterlibatan dari netizen, baik berupa likes, komentar, share untuk memuaskan engagement?
Jika anda suka, ya silahkan saja untuk melakukan respon.
Tempat Yang Baik untuk Baca Komentar
Selain kontennya sendiri, kita juga dapat menikmati kolom komentar.
Misalnya, ada konten tutorial melakukan sesuatu.
Komentar yang menanyakan hal yang lebih rinci dari tutorial tersebut, biasanya akan direspon oleh netizen lain ataupun sang pembuat konten sendiri.
Tentu ini sangat bermanfaat untuk mengisi plot hole yang tidak disampaikan di kontennya.
Adapun rekomendasi tempat terbaik antara lain :
- Akun konten edukasi
- Akun konten bisnis
- Quora (Cenderung orang yang punya intelektual baik berada disini)
- Forum (Misalnya forum khusus untuk mencari uang dari internet seperti ads.id)
Tempat yang Buruk untuk Baca Komentar
Siapa yang terbaik, Messi atau Ronaldo?
Sudahlah, tinggalkan kolom komentar seperti itu. Jangan buang waktu berhargamu untuk membacanya.
Contoh-contohnya :
- Akun yang konten-kontennya tidak menyebarkan kebaikan
- Akun sepakbola dengan model negatif
- Akun berbau politik
Intinya subjudul ini adalah kita haruslah memahami konten seperti apa yang layak kita baca dan berikan komentar.
Hati-hati, terlalu banyak mengkonsumsi komentar negatif akan merugikan diri kita sendiri.
[irp posts=”2564″ name=”Dampak Negatif Media Sosial Hari Ini”]
Menyikapi Komentar Negatif
Kolom komentar bisa ditulis oleh siapapun. Jangan lupa, itu tempat User Generate Content (UGC) tanpa validasi.
Beberapa hal ini perlu kita perjelas lagi agar sama-sama paham hal-hal berikut :
#1 Setiap Orang Merasa “berhak” Berkomentar
Ingat, kata “setiap orang“.
Padahal tidak semua orang berkapasitas untuk berkomentar.
Karena itu sangat tidak jarang (bacanya : sering) kita menemukan bahwa komentarnya kosong.
Tidak berilmu, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Anehnya, banyak yang terpancing akan komentar tersebut.
#2 Anonim dan Fake Account
Tidak jarang orang berkomentar negatif dengan akun palsu. Foto profilnya gambar binatang, nama palsu, dan kebanyakan private. Oh iya, tidak sedikit akun yang sudah di h*ck digunakan untuk tujuan negatif.
Karena merasa “dilindungi” oleh identitas palsu, seringkali jadi berani berkomentar negatif.
Di dunia asli? Jelas tidak berani mengucapkannya di depan orangnya langsung.
#3 Punya Motif Tersembunyi
Tidak jarang juga orang berkomentar negatif seperti hate comment, nyinyir, fitnah untuk tujuan tertentu.
Pertama, mungkin dia stress dengan realita hidup, sehingga dilampiaskanlah kekesalannya dengan berkomentar negatif.
Kedua, ingin membangun citra buruk terhadap konten kreator ataupun tokoh.
Ketiga, jangan lupa, satu orang bisa membuat puluhan bahkan ratusan akun, yang mana komentar yang dibuat juga bisa dibuat banyak, seolah-olah banyak yang membenci konten tersebut
Apapun agendanya, sebaiknya kita memahami dan bersikap lebih bijak.
So, point tersebut bisa kita ambil adalah sebagai berikut :
- Pahami cara dunia internet bekerja, terlebih kotak komentar
- Pahami motivasinya si pembuat komentar
- Bersikap bijak. Jika sudah terindikasi negatif, tinggalkan saja.
[irp posts=”3264″ name=”Media Sosial Terbaik Untuk Putar Video”]
Konklusi
Kita memang disarankan untuk rajin membaca. Tapi ingat, apa yang kita baca?
Yang membuat kehidupan kita lebih baik, atau justru yang membuat situasi tambah buruk.
Hati-hati, apa yang sering kita baca bisa masuk ke dalam pikiran bawah sadar kita.
Pandai-pandailah memilah tempat membaca komentar yang positif.
Semoga mencerahkan 🙂
Terimakasih sudah membagikan artikel ini kepada sahabat-sahabat Anda karena Sharing is Caring.
akhir kata, Salam Pubiway 🙂