This Advertisements
     

Kesulitan Mengelola Jadwal Kerja? Gunakan Scheduling Software!

Umumnya perusahaan memiliki durasi kerja selama 8 jam, mulai dari jam 8 atau 9 pagi hingga jam 5 atau 6 sore. Tak jarang pula ada perusahaan yang memiliki shift kerja lebih dari satu demi mendukung operasional perusahaan. Maka dari itu, tak heran banyak perusahaan sering merasa kesulitan untuk mengelola jadwal kerja. Solusinya, perusahaan dapat menggunakan scheduling software.

Sederhananya, scheduling software adalah sebuah perangkat lunak yang mampu memproses dan mengolah jadwal kerja lebih efektif dan efisien. Apa saja sih kemampuan utama dari scheduling software yang membuat software ini menjadi pilihan banyak perusahaan?

Mari kita bahas satu-satu!

Mengatur Jadwal Shift

Perusahaan yang memiliki jadwal kerja shift biasanya perusahaan dengan operasional yang cukup padat. Contohnya adalah perusahaan manufaktur, rumah sakit, dan sebagainya. Kadang kala, padatnya operasional perusahaan menyulitkan HRD untuk mengatur dan mengelola jam kerja. Imbasnya, banyak jadwal kerja dari tiap karyawan yang bentrok.

Untungnya, scheduling software akan membantu HRD menentukan durasi dari setiap shift kerja dengan mudah. Semisal karyawan mengajukan ganti shift dengan alasan tertentu, pihak perusahaan juga akan mudah memprosesnya.

 

Menentukan Kuota Cuti

Cuti merupakan hak karyawan. Hal ini sudah diatur dalam dalam UU ketenagakerjaan. Biasanya jatah cuti untuk tiap karyawan adalah 12 hari selama setahun. Tujuan penetapan cuti ini agar karyawan bisa menyeimbangkan antara kehidupan pribadi.

Kuota cuti dapat diatur dengan mudah melalui fitur leaves dalam scheduling software. HRD akan menentukan kuota cuti, siapa yang berhak mendapatkan hak cuti, dan memantau cuti yang sudah digunakan karyawan. Sehingga approval dari pengajuan cuti pun tidak bisa dilakukan sembarangan.

 

Approval Cuti, Izin, dan Lembur

Dinamika pekerjaan karyawan cukup beragam, mulai dari sakit mendadak, adanya anggota keluarga yang meninggal, dan pekerjaan yang harus diselesaikan di luar jam kerja. Kondisi seperti ini tidak memungkinkan karyawan bisa bekerja seperti biasa. Ada baiknya karyawan mengajukan cuti atau izin bagi kepentingan genting dan lembur ketika harus menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja.

Karyawan yang mengajukan cuti, izin, dan lembur harus melalui kesepakatan HRD. dari scheduling software, HRD dapat memantau pengajuan yang masuk dan meng-approve cuti dan lembur dari karyawan. Khusus untuk data lembur karyawan, nantinya akan diproses untuk menghasilkan uang lembur yang akan diberikan kepada karyawan.

 

Menetapkan Hari Khusus di Kalender Internal

Biasanya ada hari khusus dan penting yang perusahaan tetapkan, seperti hari ulang tahun perusahaan dan hari pelatihan bagi divisi tertentu. Semua hal penting itu dapat dicatat dengan mudah melalui scheduling software. Dengan begitu, agenda perusahaan dapat berjalan secara lancar sesuai perencanaan dan tidak ada yang terlewat.

 

Memantau Kehadiran Karyawan

Kehadiran karyawan dari absensi online akan masuk ke dalam sistem. Kemudian, HRD dapat melihat data kehadiran dan dibandingkan dengan jadwal kerja yang sudah ada melalui sebuah timesheet. Karena berjalan secara real time, HRD akan mengetahui saat itu juga karyawan mana yang sering datang terlambat dan karyawan mana yang selalu disiplin. Data kehadiran ini juga akan digunakan untuk penggajian bulanan.
Perusahaan dapat memaksimalkan pengelolaan jam kerja lebih efektif dan efisien melalui penggunaan scheduling software. Untuk mendapatkan scheduling software yang terbaik, perusahaan dapat mengandalkan jasa dari vendor yang sudah berpengalaman. Contohnya adalah menggunakan scheduling software dari LInovHR yang sudah terkenal membantu banyak perusahaan.

Bagaimana, apakah Anda tertarik menggunakan scheduling software untuk perusahaan Anda?

pubiway.com

Penulis merupakan pengguna aktif media sosial sejak 2010, blogger sejak 2012. Bertahan dan berkembang di era digital hingga saat ini.